Sadarlah
Suatu waktu yang Letih
Mengarungi penat nya hidup
tak seorang pun tahu ke mana
hanya hampa yang kurasa
Boleh saja berpikir dusta
Namun apa yang kupunya
Harapan yang sudah pupus
Bangun yang terbangun
Suatu Jalan yang kutempuh
Tak mengurangi rasa ku
Baru yang menjadi baru
Luput dari lihatan ku
Jauh sudah aku melihat
Pandangan hampa saja yang ada
begitu pula meriang daur tubuh ku
Sadarlah...Sadar lah...Sadarlah..
KAU tidak sendiri
Komentar
Posting Komentar