Ikatan Ion Dan Kovalen


Ikatan Kimia

Kebanyakan benda- benda di alam ini bukanlah merupakan unsure – unsure bebas akan tetapi merupakan senyawa hasil dari gabungan dari atom – atom .Bergabungnya atom – atom membentuk senyawa ini disebut ikatan kimia( Chemical Bond).Ikatan kima ada yang kuat dan ada yang lemah.

Ikatan kimia pokok
·       Ikatan Ion
·       Ikatan kovalen
·       Ikatan koordinasi
·       Ikatan logam
·       Ikatan hydrogen
Konfigurasi elektron yang stabil
       Untuk mempelajari ikatan kimia kita perlu mengetahui apa itu electron yang stabil.Suatu atom dikatan stabil apabila jumlah electron terluarnya sama jumlahnya seperti gas mulia, yaitu berjumlah 2 (Oktet) dan 8 (duplet)
Unsur
K
L
M
N
O
P
He
2





Ne
2
8




Ar
2
8
8



Kr
2
8
18
8


Xe
2
8
18
18
8

Rn
2
8
18
32
18
8
ü Ikatan Ion


Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara atom logam ( golongan IA –IIIA ) dan aton non logam ( golongan VA – VIIA). Dalam ikatan ion terjadi serah terima electron , di mana atom non logam yang memiliki keelektronegativan yang besar menarik electron unsure logam.
Gaya Tarik menarik yang terjadi yaitu Gaya Coulomb

Sifat-Sifat senyawa ionic
*   Dalam pelarut polar dapat terurai menjadi kation dan anion , larutan ini bersifat elektrolit
*   Senyawa – senyawa ionic umumnya berbentuk Kristal (Padat)
*   Dalam pelaru dapat larut (pelarut) polar yaitu air.
*   Titik leleh dan titik didih sangat tinggi.
Contoh ikatan ionic:
1)    CsF
2)    LiF
3)    NaOH
4)    KBr
5)    KF
6)    Br(OH)2

ü Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adlah ikatan yang terjadi antara sesame unsure non logam dengan non logam (VA, VI A, VII A). Dalam ikatankovalen sama dengan ikatan ion yaitu sama sama ingin mencapai stabil.Ikatan kovalen untuk mencapainya konfigurasi yang stabil dengan jalan kepemilikan electron bersama.
SIFAT Senyawa KOVALEN
§  Titik leleh dan titik didih yang rendah
§  Pada Suhu kamar berfasa gas
§  Gaya pada ikatan adalah gaya Van Der Walls
§  Memiliki selisih kelektronegativan yang lebih kesil dari 1,7
Contoh senyawa kovalen
NF4                    OF2             BF3              CF4
HF                     HCl             HBr

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEGANGAN (YIELD)

Gambar
                             Biasanya yang menjadi fokus perhatian adalah kemampuan maksimum bahan tersebut dalam menahan beban. Kemampuan ini umumnya disebut “Ultimate Tensile Strength” disingkat dengan UTS, dalam bahasa Indonesia disebut tegangan tarik maksimum. Hukum Hooke ( Hooke’s Law )                   Untuk hampir semua logam, pada tahap sangat awal dari uji tarik, hubungan antara beban atau gaya yang  diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier atau linear zone . Di daerah ini, kurva pertambahan panjang vs beban mengikuti aturan Hooke sebagai berikut: rasio tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah konstan Stress adalah beban dibagi luas penampang bahan dan strain adalah pertambahan panjang dibagi panjang awal bahan . Stress:  σ = F/A           F: gaya tarikan, A: luas penampang Strain:  ε  = ΔL/L        ΔL: pertambahan panjang, L: panjang awal Hubungan antara stress dan strain dirumuskan: E = σ
Baca selengkapnya

Pitting, Intergranular dan Selective Corrosion.

Gambar
1.       Pitting Corrosion     Korosi pitting dalam Bahasa Indonesia adalah korosi yang terjadi pada sebuah lubang kecil pada suatu logam dengan penampang relatif kecil untuk permukaan terbuka secara keseluruhan. Sebagian besar permukaan sering menderita kerugian logam sedikit atau tidak ada. Penetrasi bisa begitu besar sehingga dinding dapat benar-benar berlubang sehingga kebocoran. Atau, penetrasi bisa berhenti di kedalaman tertentu atau berhenti dan kemudian restart. Untuk komponen di bawah tekanan tarik, lubang dapat inisiasi situs untuk retak, yang kemudian dapat tumbuh dengan kecepatan tinggi, akhirnya berakhir dengan kegagalan atau terputusnya bagian.        Pitting korosi pada logam bentuk pasif dan paduan stainless steel seperti ketika film ultra-tipis pasif (oxide film) secara kimiawi atau secara mekanis rusak dan tidak segera kembali. Lubang yang dihasilkan dapat menjadi lebar dan dangkal atau sempit dan mendalam yang dapat dengan cepat melubangi ketebalan dinding
Baca selengkapnya

tool steel (baja perkakas)

Gambar
TOOL STEEL Tool Steel atau Baja perkakas  merupakan material dengan bahan dasar besi yang ditambah dengan paduan-paduan lainnya seperti Mangan (Mn), Silikon (Si), Tembaga (Cu), Vanadium (V),Molibdenum (Mo) dan lain sebagainya. Untuk material baja konstruksi kadar paduan kromatau aluminium maksimum 3,99%, ditambah dengan paduan lain yaitu kobalt, columbium, molybdenum, nikel, titanium, tungsten, vanadium, zirconium dan elemen paduan lainnya.Secara teknis baja perkakas dan baja tahan karat termasuk ke dalam baja paduan. Baja  paduan itu sendiri dapat diartikan sebagai baja yang berisi sejumlah paduan-paduan. Baja  paduan tergantung pada perlakuan panas dengan tujuan memproleh sifat mekanik yang spesifik. Baja perkakas merupakan jenis baja yang digunakan untuk membentuk material dan  pemesinan sehingga di desain untuk memilkinilai kekerasan yang tinggi dan nilai ketahanan aus yang tinggi. Selain tiu baja perkakas harus memilki stabilitas dimensi yang tinggi dan tidak muda
Baca selengkapnya