Sinetron

Sinetron?

Kalian tahu apa itu sinetron?,.Film menjijikkan ,pendramatisiran.

                Sinetron adalah salah satu program acara pertelevisian yang ditayangkan secara berkala dengan system episode.Sinetron diberikan namanya oleh seorang pendiri institute kesenian Jakarta.Sinetron pertama kali ditayangkan  pada era 1990-an oleh para pembuat film yang khawatir akan film yang berbau mistis,film-film panas dan laga yang berada di bioskop.Maka dibuatlah suatu program yang berseries dilayar televisi.

                Awalnya ,Sinetron menjual kisah sehari-hari yang bermoral dan banyak manfaatnya.Contohnya adalah sinetron pertama ,Si Doel anak sekolahan,yang dibintangi oleh Rano Karno.Plot dan alur yang menarik bagi masyarakat umum.Pertelvisian melihat hal ini menjadi lebih menguntugkan dan mulailah diciptakan berbagai sinetron di berbagai broadcast.Hingga Multivision,salah satu media pertelivisian, berani membuat sinetron yang panjangnya mencapai 7 season, sepanjang 6 tahun 11 bulan,yaitu Tersanjung.

                Namun saat ini,para pembuat sinetron hanya memikirkan marketnya saja tidak mempedulikan para penikmatnya.Sinetron mulai menampilkan ke-vulgaran, kekerasan, bahkan pembunuhan, yang tentu saja berdampak pada penonton yang masih anak-anak.Apalagi ditayangkan pada jam berkumpul keluarga, sehingga orang tua harus secara jelas menjelaskan apa-apa yang ditampilkan disinetron tersebut.

                Namun apa mau dinyana penikmat sinetron sudah seperti budak oleh tayangan yang gak bermoral ini.Hingga muncullah sikap-sikap yang tidak seharusnya ditampilkan di dunia nyata,seperti mendramatisir suatu permasalahan.Banyak sudah kekurangan dari sinetron ini , antara lain:

1.       Terlalu mendramatisir suatu permasalahan.

2.       Keharusan mengikuti seperti di dalam sinetron

3.       Para pria di sinetron terlihat sangat lemah,justru sebaliknya perempuan menjadi lebih kuat.

4.       Terlalu banyak buffering dibandingkan kejadian aslinya.

Beberapa kekurangan di atas menjadi semakin sering terjadi dengan meningkatnya peminat pertelevisian karena ketidak bagusanya film-film bioskop yang bermutu.