Assalamualaikum Beijing ( Antara Film dan Buku)

Assalamualaikum Beijing adalah salah satu novel penulis terbaik di Indonesia, Asma Nadia. Novel yang luar biasa yang menggambarkan kisah pencarian jati diri, cinta, move on, dan keputusan sulit.
Novel yang mengambil sebagian kisahnya di Beijing dan Jakarta merupakan novel kesekian yang menjadi best seller. Ceritanya mengalir bagaikan air yang tenang ditepi sungai. Kalau tidak ada kewajiban lain mungkin seharian bisa dilahap habis.
Dalam status page Asma Nadia berikut penuturannya sekelumit dari novel Assalamualaikum Beijing 





http://flp.or.id/wp-content/uploads/2014/01/Ilustrasi-Sampul-Assalamualaikum-Beijing-Copy.jpg

Ajarkan aku mantra pemikat cinta Ahei dan Ashima, maka akan kutaklukkan penghalang segala rupa agar sampai cintaku padanya. 

Dewa dan Ra adalah busur dan anak panah. 
Keduanya memiliki bidikan yang sama, sebuah titik bernama istana cinta.
Tapi arah angin mengubah Dewa.
Sebagai busur, dia memilih sasarannya sendiri dan membiarkan anak panah melesat tanpa daya.
Sebagai laki-laki pengagum mitologi, Zhongwen ibarat kesatria tanpa kuda.
Sikapnya santun dan perangainya gagah, tapi langkahnya tak tentu arah.
Dia berburu sampai negeri jauh untuk mencari Tuhan sekaligus menemukan Asma, anak panah yang sanggup meruntuhkan tembok besar yang membentengi hatinya.
Dan di manakah Ra ketika dalam kegamangan Asma menelusuri Tembok China, menjejakkan kaki di pemakaman prajurit Terakota dan menjelajah dunia dongeng si cantik Ashima dari Yunnan?

Dua nama, satu cinta.

Ra yang mencampakkan Dewa.

Asma yang berjuang melupakan lelaki berahang kukuh yang diam-diam memujanya.

Bersama, mereka mencoba menaklukkan takdir yang datang menyapa. 


Dalam beberapa bulan lagi novel ini akan menjadi sebuah film.  
lagi-lagi kekecewaan melanda terhadap film ini walau film bahkan trailer cerita ini belum tayang. Kekecewaan itu dikarenakan melihat komposisi pemain dalam film tersebut.
Saya heran mengapa karya seindah dan sebagus ini tidak diperankan oleh orang-orang yang pas sesuai karakter dalam novel. Bukan sekedar artis besar yang sudah kita ketahui prilakunya.
Kembali saya berpikiran apakah ini hanya untuk menarik minat penonton, justru saya sebagai penonton tidak tertarik dengan filmnya.
Mungkin sebagian yang tidak menonton hanya dapat menerka dan meraba bayangan bagaimana kalau difilmkan.

23 Oktober 2014

Sebuah Kampus Aceh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEGANGAN (YIELD)

Resume Buku " KOMITMEN MUSLIM SEJATI" FATHI YAKAN part 1

Pitting, Intergranular dan Selective Corrosion.