Kisah Relawan
Bencana tidak datang tiba tiba. Dia datang mengejutkan karena manusia belum sadar. Kalau seandainya manusia sadar bahwa yang diperbuatnya adalah salah dan membuat alam marah tentu bencana tidak akan serta merta sadar.
_
_
Perbatasan SUMBAR - RIAU putus total. Salah satu tulisan pemberitahuan dari pihak kepolisian untuk memberitahu pengendara yang akan menuju dan melewati. Ternyata 5 KM dari tugu perbatasan Sumbar Riau jalan terkena longsor dan amblas sejauh kurang lebih 10 Meter dengn kedalaman 5 meter.
-
-
Tim Tanggap Bencana PKPU yang awalnya mendapatkan laporan bahwa di Pangkalan, Sumbar ada banjir bandang yang harus segera kita cari data ( assessment) menemui kesulitan. Terhenti karena jalanan amblas dan putus. Tim akhirnya melewati dengan berjalan kaki serta menumpang truk yang akan menuju pangkalan, Sumbar. Disepanjang jalan terlihat 8 hingga 9 titik longsor.
-
-
Sejak malam terdapat banyak mobil yang terjebak antara longsor dan jalan putus. Kurang lebih 100 mobil. Mereka sempat bermalam untuk dievakuasi tanpa persedian makanan. basarnas dan tim evakuasi coba mebagikan makanan yang sangat terbatas. Sehingga ada keluarga yang hanya mendapatkan 1 kaleng makanan. Menunggu bantuan dalam keadaan was was karena bahaya longsor lanjutan.
-
-
Kurang lebih 15 jam mereka menunggu alat berat yang dibutuhkan pun datang. Membersihkan longsor sehingga tim evakuasi serta mobil2 dapat kembali ke sumbar.
-
-
Di kabupaten 50 kota, kecamatan Nagari bantuan mulai berdatangan dari LSM hingga Kapolda. Banjir bandang yang merata dan longsor membuat kota menjadi mati listrik. Aliran listtik sampai dua hari harus dimatikan oleh pihak PLN. Bantuan akan diserahkan kepihak pihak yang membutuhkan dengan kordinasi pihak kecamatan masing masing sehingga tidak timbul rasa cemburu.
-
-
Selama tim tanggap Bencana PKPU turun banyak hal yang dapat dipetik. Mulai dari tanggapan masyarakat yang lebih butuh trauma healing dan obat daripada tanya data, hingga yang paling diinginkan warga kepada relawan adalah bantuan secepatnya.
-
-
Terkadang tanggapan orang yang mengambil data dengan foto2 terkesan negatif padahal keinginan kami adalah hal yang lebih besar yaitu pencarian bantuan menyeluruh tanpa ada rasa cemburu. Masing2 tim memiliki visi dan misi yang berbeda namun sepertinya dalam hal ini kita perlu tidak menyinggung perasaan korban.
Bantu lah sebisa nya lalu baru jalankan misi nya.
-
-
Semoga Allah memudahkan negeri ini untuk bersabar atas segala bencana yang menimpa.
Allahumma shalli ala Muhammad.
_
_
Perbatasan SUMBAR - RIAU putus total. Salah satu tulisan pemberitahuan dari pihak kepolisian untuk memberitahu pengendara yang akan menuju dan melewati. Ternyata 5 KM dari tugu perbatasan Sumbar Riau jalan terkena longsor dan amblas sejauh kurang lebih 10 Meter dengn kedalaman 5 meter.
-
-
Tim Tanggap Bencana PKPU yang awalnya mendapatkan laporan bahwa di Pangkalan, Sumbar ada banjir bandang yang harus segera kita cari data ( assessment) menemui kesulitan. Terhenti karena jalanan amblas dan putus. Tim akhirnya melewati dengan berjalan kaki serta menumpang truk yang akan menuju pangkalan, Sumbar. Disepanjang jalan terlihat 8 hingga 9 titik longsor.
-
-
Sejak malam terdapat banyak mobil yang terjebak antara longsor dan jalan putus. Kurang lebih 100 mobil. Mereka sempat bermalam untuk dievakuasi tanpa persedian makanan. basarnas dan tim evakuasi coba mebagikan makanan yang sangat terbatas. Sehingga ada keluarga yang hanya mendapatkan 1 kaleng makanan. Menunggu bantuan dalam keadaan was was karena bahaya longsor lanjutan.
-
-
Kurang lebih 15 jam mereka menunggu alat berat yang dibutuhkan pun datang. Membersihkan longsor sehingga tim evakuasi serta mobil2 dapat kembali ke sumbar.
-
-
Di kabupaten 50 kota, kecamatan Nagari bantuan mulai berdatangan dari LSM hingga Kapolda. Banjir bandang yang merata dan longsor membuat kota menjadi mati listrik. Aliran listtik sampai dua hari harus dimatikan oleh pihak PLN. Bantuan akan diserahkan kepihak pihak yang membutuhkan dengan kordinasi pihak kecamatan masing masing sehingga tidak timbul rasa cemburu.
-
-
Selama tim tanggap Bencana PKPU turun banyak hal yang dapat dipetik. Mulai dari tanggapan masyarakat yang lebih butuh trauma healing dan obat daripada tanya data, hingga yang paling diinginkan warga kepada relawan adalah bantuan secepatnya.
-
-
Terkadang tanggapan orang yang mengambil data dengan foto2 terkesan negatif padahal keinginan kami adalah hal yang lebih besar yaitu pencarian bantuan menyeluruh tanpa ada rasa cemburu. Masing2 tim memiliki visi dan misi yang berbeda namun sepertinya dalam hal ini kita perlu tidak menyinggung perasaan korban.
Bantu lah sebisa nya lalu baru jalankan misi nya.
-
-
Semoga Allah memudahkan negeri ini untuk bersabar atas segala bencana yang menimpa.
Allahumma shalli ala Muhammad.
Ditulis oleh relawan PKPU
4 Jumadil Akhir 1438H
4 Jumadil Akhir 1438H
Komentar
Posting Komentar