KOROSI

YOU Know about korosi?




                         Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
                          Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida ataubesi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).

    Korosi terbagi berbagai macam; antara lain: 

Korosi Homogen
Korosi homogen terjadi karena reaksi electro chemical yang secara homogen terjadi karat ke seluruh bagian material yang terbuka. Korosi ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut Merata dan material menipis, Kehilangan tonage besar dan kecepatan tinggi. Adapun contoh-contoh korosi homogen sebagai berikut :
Ø korosi pada badan kapal
Ø pilar – pilar pelabuhan
Ø korosi pada kaki kaki jacket
Ø sebatang besi yang tercelup larutan asam sulfat
Ø atap seng
Korosi homogen dapat tidak dapat dihilangkan tetapi dapat mengurangi laju korosi yang terjadi dengan cara : pemilihan material yang sesuai, coating yang sesuai, penambahan inhibitor dan katodic protection.

Galvanic Corrosion
Apabila terjadi kontak atau secara listrik kedua logam yang berbeda potensial tersebut akan menimbulkan aliran elektron/listrik diantar kedua logam. Logam yang mempunyai tahanan korosi rendah ( potensial rendah) akan terkikis dan yang tahanan korosinya lebih tinggi (potensial tinggi) akan mengalami penurunan korosinya. Korosi galvanic corrosion dipengaruhi oleh, lingkungan, jarak, area/luas.
Cara-cara pencegahan pada galvanic corrosion :
Ø Memilih logam dengan posisi deret sedekat mungkin.
Ø menghilangkan pengaruh rasio luas penampang yang tidak diinginkan.
Ø memberikan isolasi diantara dua logam yang berbeda bila memungkinkan.
Ø penerapan coating dengan mengutamakan pada logam anode.
Ø penambahan inhibitor dengan cermat untuk mengurangi keagresifan logam dalam proses korosi.
Ø pencegahan sistem sambungan mur baut dengan bahan berbeda dengan logam induknya.


Crevice Corrosion
Crevice Corrosion memiliki sifat-sifat yang tidak tampak dari luar dan sangat merusak konstruksi, korosi ini sering terjadi pada sambungan kurang kedap yang disebabkan oleh lubang, gasket, lap joint, kotoran/endapan.

Mekanisme
Oksidasi :             M    + 1e
Reduksi :             O2 + 2H20 + 4e  4OH-
Dari reaksi diatas ion electron (e) yang dihasilkan dalam reaksi oksidasi akan digunakan oleh oksigen (o2) untuk mereduksi air (H2O) untuk menjadi ion OH. Dengan kata lain bahwa ion hidroksil (H+) dihasilkan pada setiap pembentukan ion logam M+. Karena tempatnya atau celahnya terbatas maka reaksi reduksi dari oksigen pada daerah tersebut habis sedangkan metal M terus bereksi
Kecenderungan pembentukan ion M+ ini kemudian disetimbangkan oleh adanya ion klorida atau cl- yang terdapat pada celah tersebut. Hasil reaksi dari kedua ion tersebut akan meningkatkan konsentrasi dari metal clorida atau MCl.
Dari reaksi diatas didapat HCL yang berubah ion H+ atau CL- yang dapat meningkatkan laju penghancuran metal didalam celah. Laju korosi didalam celah tersebut sangat cepat dan bersifat auto katalik karena adanya ion H+ dan Cl-
Adapun cara pencegahannya adalah sebagai berikut:
Ø Penggunaan sistem sambungan butt joint dengan pengelasan dibanding dengan sambungan keling untuk peralatan peralatan baru
Ø Celah sambungan ditutup dengan pengelasan menerus atau dengan soldering
Ø Peralatan – peralatan harus diperiksa dan dibersihkan secara teratur, terutama pada sambungan – sambungan yang rawan
Ø Hindari pemakaian packing yang bersifat higroskopis
Ø Penggunaan gasket dan absorbent seperti teflon jika memungkinkan
Ø Pada desain saluran drainase,hindari adanya lengkungan – lengkungan tajam serta daerah genangan fluida

Filiform Corrosion
Serangan dari korosi ini tidak merusak komponen utama metal tetapi hanya mempengaruhi atau merusak penampilan permukaan metal dimana permukaan dan penampilan kaleng makanan atau minuman.
Mekanisme terjadinya korosi ini merupakan kasus khusus untuk jenis korosi celah. Selama pertumbuhannya, pada bagian kepala unsur seperti H2O dan O2 dari udara luar secara osmosis. Kedua unsur ini selanjutnya bereaksi dengan ion Fe konsentrasi tinggi membentuk oksida Fe. H2O dan O2 ini akan berdifusi masuk kebagian kepala dan keluar dari bagian ekor secara terus menerus, korosi tertahan dibagian kepala dimana hidrolisa yang terjadi dibagian kepala menyebabkanlingkungan yang bersifat asam, sehingga korosi ini dapat menyebar secara otomatis.
Pencegahan secara global
Ø Menyimpan material berlapis metal (email) didalam  kondisi kering.
Ø Memberikan lapisan brittle fil.

Intergranular Corrosion
Korosi intergranular terjadi pada daerah tertentu dengan penyebab grain boundary. Hal ini disebabkan oleh adanya kekosongan unsur/elemen pada kristal ataupun impurities dari proses casting. Korosi ini terjadi pada casting and welding
Adapun cara pencegahan adalah sebagai berikut :
Ø  Casting
Pada proses ini harus dilakukan dengan jalan mengecor logam dengan step yang benar, komposisi yang benar dan pendinginan yang benar sesuai dengan karakteristik masing – masing logam dan kegunaannya
Ø  Welding
Pemilihan elektrode yang benar, prosedur pengelasan yang benar, pendinginan yang benar

Korosi Erosi 
Akibat gesekan antara fluida dengan logam sehingga logam tergerus dengan percepatan atau penambahan keburukan sifat material karena gerakan relatif antara fluida korosif dan permukaan metal. Korosi erosi dibagi menjadi 2 tipe yaitu ;
Ø  Korosi Kavitasi: Akibat adanya benturan gelembung fluida dengan permukaan logam sehingga berakibat luka terhadap permukaan logam tersebut
Ø  Fretting CorrosionAkibat gesekan antara logam dengan logam dan berakibat suhu logam naik dan tergerus sesama logam.
Tipe Media Korosif antara lain gas, larutan encer, sistem organik, metal cair dan semua tipe peralatan yang diekspos fluida (piping system, katup, pompa dan propeller). Dan cara pencegahannya secara global antara lain menggunakan material dengan ketahanan korosi yang baik, perancangan (design) yang baik, coating dan cathodic protection.




Pencegahan korosi
Pencegahan korosi didasarkan pada dua prinsip berikut :
Mencegah kontak dengan oksigen dan/atau air
Korosi besi memerlukan oksigen dan air. Bila salah satu tidak ada, maka peristiwa korosi tidak dapat terjadi.  Korosi dapat dicegah dengan melapisi besi dengan cat, oli, logam lain yang tahan korosi (logam yang lebih aktif seperti seg dan krom).  Penggunaan logam lain yang kurang aktif (timah dan tembaga) sebagai pelapis pada kaleng bertujuan agar kaleng cepat hancur di tanah. Timah atau tembaga bersifat mampercepat proses korosi.
- Perlindungan katoda (pengorbanan anoda)
Besi yang dilapisi atau dihubugkan dengan logam lain yang lebih aktif akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai katoda.  Di sini, besi berfungsi hanya sebagai tempat terjadinya reduksi oksigen. Logam lain berperan sebagai anoda, dan mengalami reaksi oksidasi.  Dalam hal ini besi, sebagai katoda, terlindungi oleh logam lain (sebagai anoda, dikorbankan).  Besi akan aman terlindungi selama logam pelindungnya masih ada / belum habis.  Untuk perlindungan katoda pada sistem jaringan pipa bawah tanah lazim digunakan logam magnesium, Mg.  Logam ini secara berkala harus dikontrol dan diganti.
Membuat alloy atau  paduan logam yang bersifat tahan karatmisalnya besi dicampur dengan logam Ni dan Cr menjadi baja stainless (72% Fe, 19%Cr, 9%Ni).

sumber: http://navale-engineering.blogspot.com/2012/04/korosi-sebab-sebab-korosi-macam-macam.html
http://gadang-e-bookformaterialscience.blogspot.com/2008/10/info-pengujian-korosi-atmosfir-logam-di.html



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEGANGAN (YIELD)

Resume Buku " KOMITMEN MUSLIM SEJATI" FATHI YAKAN part 1

Pitting, Intergranular dan Selective Corrosion.