CAHAYA

Sifat-sifat Gelombang Cahaya



Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dan termasuk gelombang transversal yang dapat dibuktikan dengan peristiwa polarisasi. Cahaya dapat merambat di dalam ruang hampa dengan kecepatan 3.108 m/det (c). Berdasarkan percobaan-percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat bersifat sebagai suatu gelombang dan dapat bersifat sebagai partikel. Seperti halnya dengan gelombang, cahaya juga mempunyai beberapa sifat-sifat:
1. Dapat mengalami pemantulan (refleksi).
2. Dapat mengalami pembiasan (refraksi).
3. Dapat mengalami lenturan (difraksi).
4. Dapat dijumlahkan (interferensi).
5. Dapat diuraikan (dispersi).
6. Dapat diserap arah geternya (polarisasi). 
 
1. Refleks Gelombang

Menurut Hukum Snellius:
Gelombang datang, gelombang pantul, dan garis normal berada pada satu bidang dan sudut dating akan sama dengan sudut pantul


 

2. Refraksi Gelombang

 
pembiasan gelombang adalah pembelokan arah lintasan gelombang setelah melewati bidang batas antara dua medium yang berbeda.


1. Sinar datang, garis normal, dan sinar bias, terletak pads satu hidang datar.
2. Sinar yang datang dari medium dengan indeks bias kecil ke medium dengan indeks bias yang lebih besar dibiaskan mendekati garis normal, dan sebaliknya.
3. Perbandingan nilai sinus sudut datang (sin i) terhadap sinus sudut bias (sin r) dari satu medium ke medium lainnya selalu tetap. Perbandingan ini disebut sehagai indeks bias relatif suatu medium terhadap medium lain.





Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati sebuah celah sempit.


Sebuah gelombang pada permukaan air merambat lurus. Kernudian, gelombang tersebut terhalang oleh sebuah penghalang yang memiliki sebuah celah sempit. Gelombang akan merambat melewati celah sempit tersebut. Celah sempit seolah-olah merupakan sumber gelomhang baru. Oleh karena itu. setelah melewati celah sempit gelombang akan merambat membentuk Imgkaran-lingkaran dengan celah sempit tersebut sebagai pusatnya. 

 
3. Difraksi Gelombang 

Peristiwa difraksi atau lenturan dapat terjadi jika sebuah gelombang melewati sebuah penghalang atau melewati sebuah celah sempit

4. Interferensi Gelombang 

pertemuan kedua gelombang akan mengalami interferensi, jika pertemuan kedua gelombang saling menguatkan, disebut interf reusi maksimum atau interferensi konstruktif.Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombang sefase. Akan tetapi, jika pertemuan gelombang saling melemahkan, disebut interferensi minimum atau interferensi destruktif. Peristiwa ini terjadi jika pada titik pertemuan tersebut kedua gelombangnya berlawanan fase.

5. Dispersi Gelombang

Perubahan bentuk gelombang ketika melewati suatu medium disebut disperse gelombang. Dengan sifat disperse gelombang cahaya pada prisma, kita dapat menentukan lebar spektrum matahari. Misalkan cahaya polikromatik (cahaya matahari) dilewatkan pada prisma dengan indeks bias n2 dalam medium berindeks bias n1, dan sudut pembias β.




6. Polarisasi Gelombang 

Gelombang cahaya terpolarisasi adalah gelombang cahaya yang getarannya hanya dalam satu bidang, proses untuk mengubah cahaya takterpolarisasi menjadi cahaya terpolarisasi dikenal sebagai polarisasi .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEGANGAN (YIELD)

Pitting, Intergranular dan Selective Corrosion.

tool steel (baja perkakas)